Tulisan Ilegal

Selma R. Azizah
2 min readMar 21, 2023

--

Sudah pukul 23.29, kecepatan menulisku dipertaruhkan. Sial, aku belum terpikir topik apa yang akan aku bicarakan. Haruskah aku menceritakan bagaimana kondisi sekitar sebagai permulaan? Kurasa iya. Sekarang aku sedang berada di antara orang-orang yang duduk melingkar di ruang tengah. Kami duduk dengan berdempatan agar bisa saling bertatap muka. Sebagai informasi saja, rumah ini baru kami bersihkan kemarin malam. Aku belum bisa menceritakan ini secara gamblang, menulis ini pun sepertinya ilegal. Besok! besok baru akan diumumkan. Apa? Status kami dalam kepanitiaan.

Lima bulan katanya kami akan terus begini. Melakukan curah pendapat dan segala pernak-perniknya. Baru hari ke-dua, pun dua kali aku pulang dini hari. Semoga Mbak dan Mas penjaga kos tidak berpikir macam-macam karena sepertinya aku akan izin pulang telat hampir setiap hari. Entahlah, semoga aku bisa bertahan. Tentu saja dengan senantiasa memberikan sumbang asih yang bermakna. Kalau tidak, ya percuma saja aku bergabung bersama mereka.

Sebentar, kutunda dulu tulisan ini, saatnya aku menyampaikan hasil diskusi.

Maaf aku baru kembali. Setelah menyampaikan hasil diskusi dan saling mengomentari, aku malah terlena dengan segala komedi di pojok ruangan tempat aku, Angga, Kak Punta, Kak Thaya, dan Kak Tyrza duduk. Kalau saja kami punya tetangga, mungkin mereka akan menegur dan menghampiri. Suara tawa dari pojok itu bahkan mengisi penuh seluruh ruangan sampai-sampai mendapat atensi. Kak Punta bilang, ini adalah ‘Joko’ alias Pojok Komedi. Segala hal dijadikan bahan untuk ketawa-ketiwi, dari molen untuk konsumsi hingga suaraku yang habis dan hanya tersisa ngik-ngik.

Setelahnya, aku mendapatkan informasi liburan. Yes! Libur panjang. Tapi rasanya aku tidak akan terlalu tenang, macam akan ada badai yang menyerang (ini lebay tapi benar begini yang aku rasa). Ya sudahlah, yang penting aku masih punya jatah liburan. Kemudian, kami mencari nama untuk panggilan kami ke depannya. Sebenarnya, kemarin sudah ada, hanya saja dirasa kurang tepat. Makanya, tadi sebelum selesai, dicarilah penggantinya.

Berakhir sudah rapat di hari ke-dua. Aku rasa tulisan ilegal ini juga harus selesai di sini. Doakan tidak ada konsekuensi.

--

--

Responses (3)