Melipat Surat Cinta

Selma R. Azizah
2 min readApr 26, 2023

--

Aku sempat membaca sebuah cerita tentang Alina yang dibawakan sepotong senja olah Sukab. Ingat sekali bahwasanya aku menunjukkan cerita ini kepadamu. Aku bertanya perihal sajak familiar nan popular yang menjadi jawaban Alina karena dibawakan Cinta pada kisahnya bersama Rangga. Seru senandung riang, impresi yang bagus! Sungguh semakin rela aku untuk tenggelam dalam segala binar milikmu.

Namun, aku bukan Alina yang akan berpaling dari indahnya senja bawaan Sukab. Alih-alih cermat pada kacaunya dunia akibat senja dicuri Sukab, bodoh mungkin aku karena hanya terlena pada tindak-tandukmu yang membuat bingung berbab-bab. Tiada liak-liuk di muka, benar sulit aku meneropong segala sebab hingga akhirnya aku gagal akrab. Tapi, lagi-lagi aku tetap menaruh hati padamu tanpa sebab musabab. Pujaan hatiku, aku menuntut kamu untuk bertanggung jawab.

Kamu sempat bertanya perihal hujah penerimaan, kelimpungan aku mencari beragam kata untuk menjelaskan. Opsi apa yang akan aku gunakan? Manisnya senyuman, kenyamanan, gurauan, atau lain hal? Sejatinya aku hanya mencintaimu dalam segala kebingungan, entah karena aku tidak berpengalaman atau aku memang terlanjur jatuh pada setiap sisi yang tak beralasan. Sayang, bolehkah aku hanya terus mencintaimu? Akan aku gadaikan untukmu gegap gempita dan gelap gulita pada intan permata jauh di ujung jalan.

Kendatipun begitu, tolong beri tahu aku bilamana rasa cintaku tidak sampai pada sanubarimu. Aku tidak ingin kamu berdiri sendirian karena aku kekasihmu, Tuan. Lihat saja sorot mataku yang senantiasa menatapmu dengan lekat. Dengar saja tuturku yang mungkin bisa menenangkanmu di saat yang tepat. Genggam saja tanganku berharap kamu semakin hangat. Bersandar saja pada bahu ringkihku jika ingin beristirahat. Panggil saja aku setiap saat kamu ingin dekat. Segalanya untukmu, terkasih yang memikat.

Duhai cintaku, niscaya engkau telah menjadi abadi. Peduli apa aku kalau ternyata hanya akan mendapat elegi, aku hanya ingin mencintai sepenuh hati. Kalau keraguan datang padamu, bilang padanya untuk menemuiku. Tidak akan aku biarkan ia mengganggumu.

Bau kencur seumur jagung, bahkan surat cinta ini pun masih aku lipat. Pantun lama empat kali empat aku jadikan penutup surat. Maka tolong hubungi aku sempat tidak sempat.

Sudah ya, tukang pos semakin dekat.

--

--

Responses (2)